Ya Alloh bantulah aku.... BISMILLAHIRROHMANIRROHIM...
Modalku hanya peta ini...
SELECT ...
UNION [ALL | DISTINCT] SELECT ...
[UNION [ALL | DISTINCT] SELECT ...]
UNION
is used to combine the result from multiple SELECT
statements into a single result set.
The column names from the first SELECT
statement are used as the column names for the results returned. Selected columns listed in corresponding positions of each SELECT
statement should have the same data type. (For example, the first column selected by the first statement should have the same type as the first column selected by the other statements.)
If the data types of corresponding SELECT
columns do not match, the types and lengths of the columns in the
UNION
result take into account the values retrieved by all of the SELECT
statements. For example, consider the following: mysql>SELECT REPEAT('a',1) UNION SELECT REPEAT('b',10);
+---------------+
| REPEAT('a',1) |
+---------------+
| a |
| bbbbbbbbbb |
+---------------+
(In some earlier versions of MySQL, only the type and length from the first SELECT
would have been used and the second row would have been truncated to a length of 1.)
The SELECT
statements are normal select statements, but with the following restrictions:
Only the last SELECT
statement can use INTO OUTFILE
. (However, the entire UNION
result is written to the file.)
HIGH_PRIORITY
cannot be used with SELECT
statements that are part of a UNION
. If you specify it for the first SELECT
, it has no effect. If you specify it for any subsequent SELECT
statements, a syntax error results.
The default behavior for UNION
is that duplicate rows are removed from the result. The optional DISTINCT
keyword has no effect other than the default because it also specifies duplicate-row removal. With the optional ALL
keyword, duplicate-row removal does not occur and the result includes all matching rows from all the SELECT
statements.
You can mix UNION ALL
and UNION DISTINCT
in the same query. Mixed UNION
types are treated such that a DISTINCT
union overrides any ALL
union to its left. A DISTINCT
union can be produced explicitly by using UNION DISTINCT
or implicitly by using UNION
with no following DISTINCT
or ALL
keyword.
To use an ORDER BY
or LIMIT
clause to sort or limit the entire UNION
result, parenthesize the individual SELECT
statements and place the ORDER BY
or LIMIT
after the last one. The following example uses both clauses:
(SELECT a FROM t1 WHERE a=10 AND B=1)
UNION
(SELECT a FROM t2 WHERE a=11 AND B=2)
ORDER BY a LIMIT 10;
This kind of ORDER BY
cannot use column references that include a table name (that is, names in tbl_name
.col_name
format). Instead, provide a column alias in the first SELECT
statement and refer to the alias in the ORDER BY
. (Alternatively, refer to the column in the ORDER BY
using its column position. However, use of column positions is deprecated.)
Also, if a column to be sorted is aliased, the ORDER BY
clause must refer to the alias, not the column name. The first of the following statements will work, but the second will fail with an Unknown column 'a' in 'order clause'
error:
(SELECT a AS b FROM t) UNION (SELECT ...) ORDER BY b;
(SELECT a AS b FROM t) UNION (SELECT ...) ORDER BY a;
To apply ORDER BY
or LIMIT
to an individual SELECT
, place the clause inside the parentheses that enclose the SELECT
:
(SELECT a FROM t1 WHERE a=10 AND B=1 ORDER BY a LIMIT 10)
UNION
(SELECT a FROM t2 WHERE a=11 AND B=2 ORDER BY a LIMIT 10);
However, use of ORDER BY
for individual SELECT
statements implies nothing about the order in which the rows appear in the final result because UNION
by default produces an unordered set of rows. Therefore, the use of ORDER BY
in this context is typically in conjunction with LIMIT
, so that it is used to determine the subset of the selected rows to retrieve for the SELECT
, even though it does not necessarily affect the order of those rows in the final UNION
result. If ORDER BY
appears without LIMIT
in a SELECT
, it is optimized away because it will have no effect anyway.
To cause rows in a UNION
result to consist of the sets of rows retrieved by each SELECT
one after the other, select an additional column in each SELECT
to use as a sort column and add an ORDER BY
following the last SELECT
:
(SELECT 1 AS sort_col, col1a, col1b, ... FROM t1)
UNION
(SELECT 2, col2a, col2b, ... FROM t2) ORDER BY sort_col;
To additionally maintain sort order within individual SELECT
results, add a secondary column to the ORDER BY
clause:
(SELECT 1 AS sort_col, col1a, col1b, ... FROM t1)
UNION
(SELECT 2, col2a, col2b, ... FROM t2) ORDER BY sort_col, col1a;
Use of an additional column also enables you to determine which SELECT
each row comes from. Extra columns can provide other identifying information as well, such as a string that indicates a table name.
Minggu 27 April 2008, kita ngadain pelatihan "fundamental java". yang di bahas di sini masih terbatas pada fundamentalnya saja. Pokoknya g jauh-jauh dari C. Jelasin kayak tipe data, iterasi, asignment. Bahasa Java pun mirip-mirip sama C jadi pelatihan kali ini bisa dikata masih gampang lah (maksudnya, masih bisa ngikutin). Hari Minggu ini juga HIMALKOM lagi ngadain up grading ke Ci Bodas, sayang sekali mereka g bisa ikut. Bukan materinya sih yang disayangkan,
Tipe data di java bisa kita kelompokan menjadi 3. Tipe data primitif, tipe data wrapper, dan tipe data abstract. Tipe data primitif udah pada tahu lah, kayak int, char, long, float, boolean, (2 lagi apa yagh...), sedangkan tipe data wrapper itu ada Integer, Char, Long, Float, Boolean, String... dari sisi sintax, di awal hurufnya gede, dan jangan hati hati nih, di Java itu, String bukan tipe data primitif dia tipe data wrapper yang tidak punya tipe data primitif, sedangkan 7 lainnya mempunyai tipe data primitif dan tipe data wrapper. Ntar disambung lagi deh..., buat temen-temen yang ikut komunitas java di HIMALKOM, insya Alloh materi yang saya dapat di Java Campus Team nanti akan dishare di sana juga. mau praktikum dulu nih....
Pernah terpikirkan untuk menampilkan pesan pada jam tertentu (Time Message) pada blog kita? tentu saja ya, Ada kalanya ketika sedang tidak online kita ingin memberikan pesan kepada pengunjung mengenai keadaan kita saat ini misalkan, "maaf, saya jam 1 ada rapat jadi gak bisa online" atau "jangan lupa ya sekarang pukul 13.00 jadi acara kumpul blogger akan dimulai" atau sebagai alarm plus pesan pengingat berguna.
menghilangkan tanggal posting blogger, mau tau caranya? pertama masuk halaman Edit HTML kemudian cari h2.date-header { jika sudah ketemu tambahkan visibility: hidden; diantara kode tersebut. lihat contoh kodenya dibawah:
h2.date-header {
margin:.3em 0 0;
padding:0;
font-size:80%;
color:#777;
height: 0px;
visibility: hidden;
}
Selama mencoba, Happy Blogging :)
Dengan masuk dalam safe mode, Anda dapat memperbaiki komputer Anda yang terluka, baik karena virus atau karena aplikasi yang tidak benar. Bahkan bila ada kerusakan driver yang membuat Anda tidak dapat booting dengan benar dapat diperbaiki dalam safe mode.
“Lakukan dalam safe mode” kata-kata ini kerap muncul pada saat komputer terserang virus-virus kebal yang sulit dibasmi. Seakan-akan dalam safe mode virus akan kehilangan kekebalannya. Apa benar demikian?
Ya. Dalam safe mode operating system akan berjalan secara minimalis dan semua aplikasi akan ditidurkan, sehingga dalam safe mode sangat efektif membasmi virus.
Lebih dari itu safe mode ternyata memiliki fungsi yang lebih dalam lagi. Tidak hanya berkaitan dengan virus dan kawan-kawannya saja. Dalm safe mode, Anda dapat melakukan banyak perbaikan yang biasa dilakukan para teknisi komputer.
Oleh sebab itu dengan mempelajari safe mode lebih jauh, Anda dapat menghemat biaya perbaikan oleh teknisi-teknisi di Mangga Dua.
Masuk dalam safe mode bukankah langkah yang sulit. Pertama-tama nyalakan komputer atau restart komputer, lalu setelah selesai loading RAM, tekan F8. Dalam Windows XP, Anda akan diberikan beberapa pilihan untuk modul safe mode. Yang pertama Safe Mode with Networking, Safe Mode with Command Prompt dan yang terakhir Safe Mode saja. Bila Anda ingin dapat terhubung kejaringan tempat komputer terhubung atau ingin menggunakan koneksi internet ketika berada dalam safe mode, maka pilihlah pilihan pertama. Bila akan menggunakan safe mode dalam bentuk command prompt seperti layaknya DOS atau Linux, gunakan Safe Mode with Command Prompt. Namun bila hanya ingin mengunakan Safe Mode biasa tanpa terhubung dengan jaringan apapun, pilihlah saja Safe Mode.
Jika Anda ingin menggunakan Windows XP Pro, maka dapat memilih login yang digunakan asalkan memiliki izin agai admin. Sedangkan, para pengguna Windows XP Home hanya ada login administrator yang ditawarkan dengan password yang dikosongkan. Sehingga hanya seseorang yang mengetahui password administrator utama saja yang dapat masuk dalam Safe Mode Windows XP Home.
Ketika akan masuk dalam Safe Mode, Anda akan ditanyakan apakah Anda yakin atau tidak. Jika ya, maka lanjutkan. Jika tidak lebihbaik mundur. Meskipun sebenarnya tidak akan berbahaya masuk dalam safe mode. Masuk dalam safe mode sama saja dengan login sebagai administrator. Tidak ada yang berbeda, selain keminimalisan operating system, perangkat keras, dan aktifnya aplikasi (perangkat lunak).
Menghilangkan Virus dalam Safe Mode
Pada awal wacana sempat dikatakan bahwa pembasmian virus dan kawan-kawannya sering manjadi agenda utama seseorang masuk dalam Safe Mode. Mungkin sebagian Anda sudah banyak yang mengetahui bagaimana menghapus virus dan modul biasa. Bagaimana dalam Safe Mode? Lebih mudah. Karena dalam safe mode tidak banyak pengaturan yang harus dilakukan. Sebagian besar aplikasi virus ternama pada modul Safe Mode akan otomatis melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, melakukan scanning pada Safe Mode memang cendrung lebih lama.
Selain virus yang sulit dibasmi, dalam Safe Mode Anad juga dapat menghapus adware dan spyware. Caranya sama saja. Jalankan program anti spyware dan anti adware, seperti halnya men-scan dengan anti virus. Maka, spyware dan adware pun dapat hilang layaknya virus.
Mengapa dengan Safe Mode bisa,sedangkan tanpa Safe Mode tidak? Karena pada umumnya aplikasi perusak sekali mendapat izin untuk aktif, maka ia akan trus menginstal dirinya setiap kali dihapus atau di-uninstall. Bahkan ada beberapa aplikasi adware atau spyware yang pada saat aktif memang tidak dapat dihentikan atau dihapus. Dalam Safe Mode semua aplikasi ini tertidur , sehingga dapat dimatikan. Dalam modul biasa aplikasi penggangu umumnya akan aktif pada saat komputer mulai dinyalakan.
Mengakses System Restore
System restore adalah salah satu fitur yang efektif untuk mengembalikan system Anda pada keadaan dimana kerusakan atau konflik sistem belum terjadi. Misalnya pemasangan driver yang tidak kompatibel dengan Windows XP. Dengan system restore, Anda dapat dengan mudah mengembalikan kondisi komputer kembali ke waktu dimana perangkat tersebut di install.
System restore dapat diakses melalui system tools, dalam modul normal. Namun adakalanya dimana kerusakan atau ketidakcocokan alat/driver mengakibatkan user sulit memasuki modul normal atau dapat disebut juga komputer gagal booting. Oleh sebab itu, salah satu jalan keluarnya adalah mengakses system restore dari modul Safe Mode.
Bahkan setiap kali akan memasuki Safe Mode, Anda akan selalu ditanya oleh komputer Anda apakah akan bekerja dalam safe mode atau hanya kan menjalankan system restore. Jika Anda ingin menjalankan system restore, pada saat awal memasuki safe mode pilih saja No.
Kemudian Anda dapat menjalankan system restore sebagaimana layaknya menjalankan system restore pada modul normal. Semua langkah dalam menggunakan system restore tidak ada yang berbeda, baik dalam Safe Mode maupun dalam modul normal. Untuk lebih jelas mengenai Safe Mode, bagaimana mengaturnya.
Memperbaiki Komputer Rusak
Komputer yang tidak dapat dipergunakan ada banyak sebabnya. Mulai dari aplikasi yang rusak sampai pada kerusakan fisik Beberapa kerusakan ini sebenarnya dapat dengan mudah diperbaiki dalam safe mode, ketimbang harus dibawa ke tempat servis yang tidak jarang membutuhkan waktu dan biaya yang besar. Beberapa petunjuk di bawah ini nantinya dapat anda pergunakan untuk memperbaki beberapa kerusakan komputer dengan safe mode. Namun, terlebih dahulu Anda harus mengenali jenis kerukan apa yang dialami komput Anda.
Cara mengetahuinya adalah dengan mengidentifikasi di mana kegagalan terjadi. Jika komputer gagal menjalani proses booting, pada saat sedang loading Windows atau kemudian diam dan layar menjadi biru, maka kekacauan dat6ing dari driver atau hardware yang tidak cocok.
Sedangkan bila yang terjadi adalah system crash pada saat proses loading selesai dijalankan, atau pada saat Windows sedang melakukan proses star up, maka yang terjadi biang keladinya adalah aplikasi yang aktif pada saat star up. Baik karena proses instaliasi yang tidak sempuna, karena kompliknya aplikasi dengan aplikasi lain, atau hardware yang ada. Semuanya bisa saja menjadi penyebab.
Kerusakan Software
Kerusakan yang ditimbulkan oleh aplikasi cukup beragam, diantaranya adalah aplikasi tersebut dapat membuat system mengalami crash baik pada saat komputer selesai loading antar muka atau pada saat aplikasi dijalankan. Bahkan ada juga beberapa aplikasi atau service yang membuat system sepenuhnya gagal booting.
Masalah-masalah yang ditimbulkan oleh aplikasi ini sebenarnya memiliki banyak solusi sebelum akhirnya diselesaikan dengan safe mode.
Yang pertma adalah dengan meng-uninstall aplikasi melalui control panel, Add/Remove Programs. Lalu install ulang. Yang kedua adalah dengan menjalankan system restore. Jika keduanya berhasil, maka tidak perlu masuk ke dalam Safe Mode. Namun jika keduanya tidak berhasil atau tiap kali melakukannya komputer selalu melakukan crash, karena konflik yang terjadi antara software dan hardware. Maka langkah selanjutnya barulah menggunakan Safe Mode. Langkah menggunakan Safe Mode juga akan dengan sendirinya harus Anda lakukan bila kerusakan membuat Anda sulit masuk dalam antar muka Windows XP yang normal. Umumnya ditimbulkan oleh aplikasi yang aktif pada saat startup.
Langkah awal adalah masuk dalam Safe Mode. Kemudian lakukan proses uninstall dari Safe Mode. Cara ini umumnya sangat efektif. Karena kemungkinan system mengalami konflik sangat minim.
Jika tidak mengetahui program apa saja pada saat start up, maka Anda dapat menggunakan bantuan aplikasi khusus (yang dapat mendeteksi auto run aplikasi) atau dengan menggunakan perintah 'msconfig'. Caranya tekan start kemudian klik run dan tulis msconfig, kemudian tekan Ok.
Setelah itu buka halaman start up. Pada halaman ini Anda dapat menandakan mana saja aplikasi yang ingin Anda pilih untuk tetap diaktifkann dan mana yang tidak. Lalu jalankan kembali ke Windows dalam modul biasa.
Namun jika tidak diketahui aplikasi mana yang mengacau, Anda perlu menjalankan trik berikut :
Jalankan 'msconfig' dalam safe mode lalu pilih bagian start up. Dan langsung tekan tombol Disable all. Tekan tombol apply lalu booting komputer Anda dalam modul biasa.
Kemudian dalam modul biasa, jalankan kembali msconfig dan buka kembali bagian start up.
Setelah itu, pilih salah satu persatu aplikasi untuk diaktifkan. Setiap kali mengaktifkan satu aplikasi, booting kembali komputer Anda.
Lakukan terus sampai Anda mengalami crash atau biasa muncul. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui sebenarnya aplikasi mana yang menjadi gara-gara.
Bila sudah diketahui, lakukan proses penonaktifan aplikasi tersebut atau menguninstall secara langsung aplikasi dalam Safe Mode.
Kerusakan Hardware
Jika Anda salah meng-update driver, dengan mudah Anda dapat menjalankan Roll Back Driver. Namun kadang untuk menjalankan rol back driver tidak sesederhana itu. Sebab bila ternyata terjadi konflik, maka akan ada kemunkian system crash dan tidak mau booting ke dalam modul normal sehingga proses roll back driver harus dilakukan dalam Safe Mode.
Proses roll back driver dapat dilakukan jika memang Anda mengetahui driver mana yang bermasalah.
Umumnya permasalahan driver bila tidak karena salah drivernya, maka kesalahan lain adalah sriver yang rusak tidak dapat diterima oleh operating system. Dalam Windows XP, Anda boleh mencurigai driver-driver yang tidak memilki sertifikasi Windows XP. Cara mengetahui driver mana saja yang tidak memiliki sertifikasi Windows XP adalah dengan menjalankan perintah 'sigverif'.
Namun bermasalah dengan operating system Anda. Oleh sebab itu, Anda harus mengetesnya satu per satu. Sebelum mengetes, sebaiknya Anada jalankan 'sigserif' tersebut dalam modul Safe Mode. Lalu setelah Anda mengetahui driver mana saja yang bukan bersetifikasi Windows cut dan paste file tersebut dari :C\windows\system32\driver\ ke dalam folder yang Anda buat sendiri (misalnya diberikan nama back up).
Kemudian kembalikan (dengan cut dan paste) satu persatu ke dalam driver kedalam folder :C\windows\system32\driver\ satu per satu sambil me-roboot komputer dalam modul biasa-pada setiap satu file dipindahkan-sambil Anda mengalami masalah atau sampai kmputer tidak mau me-reboot tau crash. Dengan begitu, Anda akan mengetahui driver mana yang bermasalah. Cut dan paste driver tersebut kembali ke folder yang Anada buat sebelumnya. Lalu cari penggantinya yang lebih baik. Bila sudah dapat di install kembali drivernya.
Namun, jangan lakukan hal ini pada driver VGA. Untuk driver VGA caranya cukup dengan rool back driver atau meng-update drivernya. Dalam mengakses menu driver VGA dalam Safe Mode adalah sebagai berikut. Setelah jalankan Safe Mode, klik kanan pada dekstop, lalu pilih properties. Kemudian itu pilih halaman setting, tekan tombol Advance di bagian bawahnya. Lalu pada halaman adapter tekan tombol Properties. Pada halaman driver Anda dapat melakukan tindakan-tindakan yang disebutkan tadi.
Bila ada perangkat yang setelah dipasang justru membuat komputer crash atau membuat menolak booting, maka Anda harus men-Disable-kan terlebih dahulu perangkat tersebut dalam modul Safe Mode. Kemudian cari driver yang benar kemudian install driver tersebut dalam modul normal. Setelah terinstall dengan benar, barulah enable-kan kembali perangkat Anda dalam modul normal juga.
Tidak jarang juga berkaian dengan VGA adlah niladi refresh rate yang tidak sesuai dengan kemampuan monitor, sehingga kadang monitor tidak mau menampilkan antarmuka operting system-nya dengan baik. Cara memperbaikinya tekan tombol F8 (seperti akan masuk dalam Safe Mode) namun jangan plih safe mode, melainkan pilih Enable VGA Mode. Dengan begini komputer akan me-reset pengaturan VGA pada nilai standard yaitu resolusi 640x480 dengan refresh rate 60 Hz. Untuk mengubahnya tekan menu Start, Control Panel, Display, Settings, Advance. Kemudian dalam halaman Adaptor tekan tombol 'list all modes'. Cobalah opsi yang Anda inginkann, bila tidak ada keganjilan, berati cocok. Jika sudah cocok, reboot kembali komputer dalam modul normal.
Banyak bukan yang dapat Anda lakukan dengan Safe Mode? Tidak perl lagi terburu-buru ke tukang service. Lain kali cobalah dulu perbaiki sendiri.
SELECT * FROM class;
digunakan untuk menampilkan isi tabel class
SELECT COUNT(name) FROM CLASS;
digunakan untuk menghitung banyaknya baris dalam kolom name tabel class
SELECT COUNT(distinct name) FROM CLASS;
digunkan untuk menghitung banyaknya baris, jika ada data yang sama dalam sel yang berbeda, maka dihitung sebagai satu baris
SELECT AVG(age) FROM student;
digunakan untuk menghitung rata-rata data dari kolom age, tabel student
SELECT MIN(age), MAX(age) FROM student;
digunkan untuk menampilkan nilai terkecil dan terbesar dari kolom age, tabel student
SELECT SUM(age)/ COUNT(age) FROM student;
digunakan untuk menghitung jumlah umur kemudian membaginya dengan banyaknya baris. hasil ini sama dengan Query fungsi agregat AVG diatas.
jika ada data kosong/ tidak diisi (bukan nilainya nol lho), berarti dianggap tidak ada data itu dan sel itu juga dianggap tidak ada
CONTOH KASUS:
catatan:
jawab:
SELECT lecturer, COUNT(name) FROM class GROUP BY lecturer;
SELECT major, MIN(age), MAX(age) FROM student GROUP BY major;
SELECT major, MIN(age), MAX(age) FROM student GROUP BY major;
SELECT lecturer, COUNT(name) as hitung
FROM class
GROUP BY lecturer
ORDER BY hitung DESC;
jawab:
SELECT lecturer, COUNT(name) as hitung
FROM class
GROUP BY lecturer
ORDER BY hitung DESC
LIMIT 1;
LIMIT, berfungsi untuk membatasi output, dalam contoh ini output yang ditampilkan hanyalah baris pertama.
Jawab:
SELECT lecturer, COUNT(name) as jumlah
FROM class
GROUP BY lecturer
HAVING jumlah > 1;
==================================================================
Tulisan ini adalah catatan praktikum Basis Data di Laboratorium Ilmu Komputer IPB. 220408